Jumat, 16 November 2018

Cerita Dewasa - Sebelum bercerita, aku pengen ngenalin diri terlebih dahulu. Nama ku Rina,campuran ambon manado. Aku ingin menceritakan kisahku ketika aku masih berumur 15 thn dan belum terjamah oleh lelaki manapun.

Cerita Dewasa Enaknya Pertama Kali Disetubuhi


Tinggi 161 cm,berat 50 kg, Buah dada ukuran 34 b, rambut panjang kulit sawo matang. Tampang sih biasa2 aja,cm yang menonjol adalah buah dada n bodyku yang bisa menggiurkan agan2 para pembaca ceritaseks15 sekalian. Penilaian ini aku ambil dr pendapat teman2ku yg sering memuji akan ukuran buah dadaku maupun bodyku (krn udah berbentuk ketika aku masih berumur 15 thn). Ok,masuk ke cerita ku yah…

Aku yg ingin mendapatkan pendidikan lebih baik terpaksa harus melanjutkan sekolah di luar daerah setelah aku lulus SMP. Akhirnya suatu kota pun menjadi pilihanku,dan ortuku setuju agar aku bersekolah di daerah itu.

Setelah segala urusan utk masuk sekolah selesai,mamiku yg mengantar kembali ke daerah asalnya,tinggalah aku sendiri di tempat kostku.

Hari-hari aku lewati dengan penuh perkenalan,baik di sekolah maupun tempat aku tinggal. Salah satunya aku berkenalan dgn badri,keponakan pemilik kost. Kostku semi permanen dan 2 tingkat,kamarkupun terletak di lantai 2. Tempat favoritku di teras atas,krn kalau udah duduk di situ..pasti mata ini jadi sayup terkena hembusan angin sepoi2… ketika aku duduk2 diatas,aku sering dapatin mata si badri melototin aku klo pas dia juga lagi nyantai disitu. Sebagai cewek,naluriku mengatakan aku harus waspada terhadap badri,

krn tatapannya itu bagaikan singa yg ingin menerkam mangsanya. Aku hanya pura2 gk tau aja klo sering di lihat napsu ma si badri,klo dia ajak cerita aku ladenin aja,daripada gk ada kerjaan di kost n takut di anggap sombong ma si badri. Klo lagi ngobrol2 gitu ma badri,matanya sering curi2 pandang ke arah buah dadaku yang membusung. Walaupun umurku baru 15thn,aku udah punya susu yang besar dan aku gk malu2 utk membusungkan dadaku,gk seperti kebanyakan cewek2 lain yg sering gk PeDe n membungkuk utk menutupi buah dada mereka yg besar.

Suatu malam…. ketika aku pulang dr acara HUT temenku,krn gerah aku pun memutuskan utk mandi walaupun sebenarnya pada saat itu waktu sudah menunjukan pukul 9. Satu persatu kain yg menutupi badan aku lepaskan… perlahan kupegang pengait tali BH ku utk melepaskannya,ketika BH terlepas dan susuku langsung mekar indah tanpa ada penghalang lagi..,tiba2 ada bunyi mencurigakan di atas loteng…sejenak aku lihat keatas kemudian akhirnya aku berjalan menuju kamar mandi tanpa menghiraukan lagi bunyi tersebut.

Segera handuk kulepas dan juga celana dalamku yg belum sempat ku buka td. Aku mulai menyirami tubuhku dengan air yg dingin… terlebih dahulu bagian kepala yg aku siram,katanya sih supaya tubuh dapat menyesuaikan suhu air dan bisa mencegah flu akibat mandi malam. Setelah itu barulah ku guyur seluruh badanku dgn air. Kurasakan setiap alur air yg merambat mengikuti lekuk2 tubuhku,menuruni leher sampai ke sela2 susuku… turun lagi sampai vaginaku yg sudah di tumbuhi bulu2 halus. Aku mulai menggosok badan dengan sabun hingga ke ujung2 kaki…tidak lupa tanganku singgah sebentar di vaginaku utk membersihkannya… ku gosok2 belahan vaginaku sampai terkadang rasa geli menghampiriku…

Setelah mandi aku pun kembali ke kamar. Malam ini kurasakan hawa nya berbeda,panas… dan seperti biasanya klo begini,aku tidur hanya menggunakan CD dan BH. BH yang aku ambil dan pakai kali ini udah agak kekecilan atau mungkin susuku yang udah bertambah besar sehingga pengait BH ini sudah susah utk aku kaitkan… akhirnnya karena kesal aku pun melepaskan BH itu. Akhirnya aku pun tidur hanya menggunakan CD aja.

Dalam asiknya2 tidur… aku merasakan seperti ada yang sedang menggoyang-goyang tubuhku… namun krn rasa ngantuk yg sangat… maka aku gk langsung bangun,hanya membuka mata perlahan-lahan…

Samar2 gk ada yg terlihat krn gelapnya kamarku… namun ketika mata mulai menyesuaikan dengan keadaan gelapnya kamar,di bantu dengan cahaya yg berpancar lewat fentilasi,kudapati ada sesosok tubuh di ujung tempat tidurku… krn kaget aku langsung bangun sambil menutup badan dengan selimut…

Lelaki yang berada dalam kamar itupun sudah tidak mengenakan apa2 lagi… serasa aku ingin teriak sekencang-kencangnya namun tdk ada tenaga seakan di terhipnotis oleh keadaan ini. Mataku mulai melihat sesuatu yang nampak menonjol dr pria itu… tonjolan yang selama ini belum pernah aku lihat secara langsung…

Terdiam seakan dihipnotis,aku hanya melihat lelaki itu mengitari tempat tidurku…. perlahan mulai naik dan skrg dia dekat skali dgn ku sehingga aku dapat mengenalinya…. dia menutupi mulutku dan mengatakan bahwa klo aku sampai teriak maka kita akan sama-sama tanggung malunya. Aku hanya terdiam tidak menyangka akan terjadi seperti ini… air matakupun mulai menetes satu demi satu…
Badri melihatku yang hanya diam saja mulai melepaskan tangannya dari mulutku… dan mulai menurunkan selimut yang menutupi leher hingga ujung kakiku… aku hanya pasrah ketika tangannya mulai menyentuh susuku… di remas susuku secara perlahan,di usap2 hingga ke ujung pentil… kemudian tanggannya mulai turun ke perut sampai ke celana dalamku. Di usap2nya vagina ku dari luar celana dalam,dari celahnya dia mulai memasukan tangannya utk menyentuh langsung vaginaku… bagaikan tersengat listrik ketika ujung jarinya mulai menyentuh bibir vaginaku…

Tiba2 ada keinginanku utk melepaskan diri,mempertahankan kehormatan yang aku punya… aku dorong badri sekuat tenaga… badri yg badannya besar dan tinggi itupun terjatuh dr tempat tidur… secepatnya aku menutup badanku dengan selimut dan lari menuju pintu,namun badri sudah menangkap dan memelukku dr belakang kemudian membantingku kembali ke tempat tidur….

Aku tergeletak tak berdaya… selimut yang menutupi tubuhku sudah di pindahkan,aku terlentang… susuku kini mengacung tinggi ke atas menunggu hisapan dari badri… celana dalamku kini sudah di lepas… dan aku siap utk di setubuhi oleh badri…

Namun ternyata badri bukanlah orang yang ingin cepat2 menghabiskan hidangannya… dia perlahan mulai menjilati kakiku sampai ke pahaku. Badri terdiam sejenak memandangi vaginaku yang sudah ada di depan matanya…. tiba2 bagaikan singa yang lapar,mulutnya langsung menerkam vaginaku… dijilatinya dengan rakus,sela2 vaginaku di hisap dan di tarik-tarik menggunakan mulutnya… kelentitku di hisap… aku mulai merasakan suatu kenikmatan yg belum pernah aku rasakan… ini adalah kejadian pertama dalam hidupku…. aku mulai menutup mata merasakan setiap jilatan liar di vaginaku…

tiba2 badri berdiri kemudian menyuruhku utk menghisap penisnya.

Perlahan aku bangun dari posisi tidurku… Badri menyodorkan tonjolan yang pertama aku lihat td… sambil tutup mata,kubuka mulut dan menerima penis badri yang besar dan panjang itu di dalam mulutku.. mulutku terasa sesak oleh penisnya,di dorong-dorong penisnya di dalam mulutku sampai terasa kena di dinding tenggorokanku… di maju mundurkannya secara perlahan kepala ku hingga susuku pun ikut bergoyang…

Setelah badri puas,dia mulai menindih ku… ujung penisnya kini diarahkan di depan vaginaku.. krn vaginaku sudah licin akibat hisapan badri di tambah dengan cairan dr vaginaku sendiri,badri menggosok-gosokan kepala penisnya yg sudah di sunat itu di vaginaku…kemudian perlahan di memasukan penisnya yang besar dann panjang itu… aku hanya bisa menggigit bibirku dan menutup mata… aku rasakan penisnya mulai merobek setiap inci dlm vaginaku,masuk secara perlahan-lahan hingga akhirnya tembuslah perawanku… aku merasakan perih yg luar biasa di dalam vaginaku…. darah mulai menetes keluar dr dalam vaginaku… badri terlihat senyum penuh kemenangan krn sudah berhasil menjebol pertahananku…

badri mulai menggenjot perlahan penisnya,,sedangkan aku masih bertahan dengan rasa perih yg kurasakan… terasa vaginaku akan sobek utk kedua kalinya ketika badri menusukan sepenuhnya penisnya didalam vaginaku… terasa ujung penisnya menyentuh rahimku…. mataku membelalak ke atas hingga hanya putihnya yg kentara sambil tanganku meremas bahu badri….

perlahan-lahan aku mulai terbiasa dengan sodokan badri,aku mulai merasakan kenikmatan ketika penisnya masuk penuh ke dalam vagina ku….
ohhhh… terus sayangggg…. enak banget…. ucapku perlahan di tepi telinganya…
kedua kakiku kini mulai menekan pantatnya agar bisa menusukan lebih dalam lagi penisnya…
aaaahhhhh….. sayanggggg…. suaraku mulai agak serak menandakan aku udah mendekati klimaks.
Iya sayaaaannnggg… bentar lagi kita keluarin bareng2 yaaaaggghhh…balas badri tanpa mengurangi tempo goyangan penisnya….

Mendadak sodokan penis badri menjadi cepat… aku yg sudah sangat kenikmatan sontak langsung meremas rambut badri,,dan badri kembali mencumbuiku dengan ganasnya,telinga dan leherku dijilatinya dengan buas….. tempat tidur berderak derik bagaikan sedang di pacu… tiba-tiba aku merasakan kenikmatan tiada taranya dan seperti ada yg akan meledak dr dalam tubuhku…. penis badripun kurasakan bertambah besar dan panjang menambah kenikmatan klimaksku…

Hingga akhirnya keluarlah air kenikmatanku dan kedutan2 vaginaku,aku hanya bisa melenguh kenikmatan…. ooooohhhhh oooooohhhh oooooohhhhh dengan mata tertutup sambil meremas-remas rambut,bahu dan bagian belakang tubuh badri…. sungguh kenikmatan tiada tara yang kurasakan…
Tak lama kemudian badripun mencapai klimaksnya di dalam vaginaku sambil meremas susuku yang udah kenceng banget… kurasakan semburan yg hangat keluar dr ujung penis badri sambil dia menciumku liar…. tanpa kusadari pantatku ikut bergoyang menerima klimaksnya badri…

Kami berdua terdiam sejenak sambil menikmati sisa-sisa klimaks kami… hingga akhirnya penis badri terasa mengecil di dlm vaginaku. badripun bangun dan menyalakan lampu kamar….

Krn malu aku hanya bisa menutup muka dengan kedua tanganku seakan tak percaya dengan kejadian ini…

Seakan mengetahui kegalauanku,badri menghampiriku dan berbisik bahwa dia mencintaiku dan akan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Selasa, 23 Oktober 2018

Cerita Dewasa Pemuas Nafsu Teman Suami Kakak

Kontol Gajah - Aku adalah seorang pegawai disebuah bank swasta nasional dengan posisi yang lumayan tinggi untuk pria seumuranku. Umurku sendiri baru 30 th, tapi aku sudah menduduki posisi sebagai manager marketing, namaku Arbi. Dengan posisi itu aku tekanan dalam pekerjaan membuatku terkadang stres, namun untuk melampiaskan itu semua aku selalu pergi keluar kota menenangkan pikiran bersama dengan istriku.

Cerita Dewasa Pemuas Nafsu Teman Suami Kakak

Nonton Videonya Klik Disini

Namun entah mengapa, beberapa minggu ini istriku kelihatan mudah sekali marah, sehingga ketika aku menginginkan pelepasan beban melalui sex sering kali gagal. Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu. Memang bagi kita para lelaki, pelepasan sex selalu jalan pertama yang kita tempuh dalam mengurangi beban pikiran, bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kita. Dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan.

Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana dimana semua bisnis baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sedangkan ditempatku berada, keadaannya terbalik sehingga tekanan yang aku terima semakin berat dan membuatku terkadang harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan onani dikamar mandi, karena istriku sendiri kelihatannya sedang bermasalah ditempat kerjanya.

Namun semua itu berakhir ketika hari itu, hari kamis. Dimana aku pulang kerumah seperti biasa menjelang pukul 19:00. Aku sampai dirumah, setelah memarkirkan mobilku, aku berjalan masuk dan bertemu dengan istriku yang juga baru pulang dari kerja. Kami berciuman dipipi sebentar lalu aku masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian. Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan yang menglingkupiku. Usai mandi, diluar terdengar suara orang tertawa dan setelah aku keluar aku melihat teman wanita adik istriku datang berkunjung. Gadis itu bernama fenny, yang tinggal beberapa rumah dari rumahku ini.

“Malam mas…?”, sapa fenny padaku.
“Malam fenny, pa kabar…?”, aku balik bertanya.
“Baiiiik banget mas. Emang gimana mas keadaan kantor? Kok kayaknya tegang banget gitu ya…?”, tanya fenny padaku karena melihatku kusut meskipun telah selesai membersihkan diri.
“Gitu dech, namanya kantor pasti teganglah..”. Jawabku singkat.

Tak sengaja, aku mengamati fenny yang masih menggunakan pakaian kerjanya. Ia tampak begitu cantik, apalagi fenny merupakan sekretaris direksi disalah satu perusahan IT terkenal di Ibu kota. Namun semua itu aku kesampingkan.

Aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian, setelah selesai mandi. AKu peluk dia dari belakang dan mulai menciumi lehernya yang merupakan salah satu titik lemahnya, namun bukan gairah yang kudapatkan malah dampratan yang membuatku marah. Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku, maka akupun pergi dan duduk dihalaman rumah sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara didalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yang aku bawa dari dalam sambil merokok. Menatap kelangit yang gelap, mencoba membayangkan bagaimanakah kehidupanku dimasa yang akan datang. Aku yang pada dasarnya adalah lelaki yang setia, tak sanggup berpikir bila harus berpisah dengan istriku, dan hidup menyendiri. Sungguh sebuah bayangan yang selalu kutepis.

Namun bayangan akan hal itu semakin mendekati kenyataan, semua itu didukung dengan kondisi istriku yang sedang naik daun dan pendapatan yang lebih besar daripadaku, atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria yang lain. Pikiran2 itulah yang selalu menghantuiku selama ini. Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga tak menyadari kehadiran fenny yang duduk didepanku. Aku terkejut ketika fenny memanggilku dengan cukup keras.

“Mas…!!!”.
“Eh ya, sori ga denger…?!”, kataku terkejut.
“Ih mas arbi, melamun terus tuh..?”, kata fenny lagi.
“Iya, sory ya. Emang ada apa fen..?”, tanyaku lagi padanya.
“Gpp mas, keliatannya mas arbi pusing banget, kusut gitu..?”.
“Biasalah banyak masalah…?!”.
“EMang fenny bisa bantu apaan…?”, kata fenny antusias.

Aku sempat terkejut mendengar pernyataan fenny, namun aku segera menjawabnya,

“Ga usah, kok ga langsung pulang kenapa fenny..?”, tanyaku balik.
“Hehehehe… dirumah ga ada orang, feny takut sendirian, pulangnya entar nunggu mama..”, kata fenny malu2.

Setelah itu aku mengambil minumanku dan meminumnya, tapi ketika aku menoleh rok span fenny tersingkap dan memperlihatkan kehalusan pahanya yang putih, membuatku langsung terangsang. Lalu aku kembali bersandar dan menyalakan kembali rokokku, mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba. Lalu istriku dan adiknya keluar dari dalam rumah dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar mall, untuk belanja kebutuhan bulanan. AKu mengangguk, sementara adik iparku berbicara pada fenny memintannya menunggu kalo mau, kalo tidak ikut aja. Sementara fenny menjawab nunggu aja. Selesai itu istriku dan adiknya pergi meninggalkan rumah.

Aku berkata pada fenny, kalo membutuhkanku aku berada didalam. Lalu aku pergi meninggalkan fenny yang masih duduk diluar sambil bermain dengan HPnya. Aku masuk kedalam, tapi aku bersembunyi diruang tamu dekat gorden, untuk mengintip lebih dekat fenny yang memang membelakangi gorden, sehingga akan tampak lebih jelas. Apalagi ketika fenny melepas blasernya, bloush kerjanya yang memliki renda pada daerah kancing, dengan warna yang tidak terlalu terang tapi memperlihatkan keindahan tubuh mungil fenny. Aku tak tahan lagi, maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku. Penisku sudah begitu tegangnya, tak lama kemudian terdengar suara panggian fenny padaku,

“Mas..mas arbi…mas..?”.
“Apa fenny..??”, tanyaku sambil membuka pintu kamarku.
“Mas, fenny numpang minum ya..?”.
“Ya..?”, jawabku singkat.

Menatap nanar tubuh fenny yang indah, apalagi saat itu ia tak memakai lagi blasernya, dengan bloush yang tipis sehingga menampakkan tubuh indah> Bra warna biru yang tercetak jelas membuatku semakin tak dapat gairahku sendiri, mungkin tadi tak begitu terlihat karena tertutup blasernya, namun sekarang semua itu begitu indah dan menggoda.

Selesai minum, fenny kembali menuju keruang makan dimana aku sudah menantinya. Kami bertemu dan fennypun tersenyum manis. Aku berdiri dihadapannya, lalu fenny berjalan kembali disampingku. Ada kebimbangan didalam hati mengenai semua ini, antara gairah dan akal sehatku. Namun gairahkulah pemenangnya, maka dengan cepat tangan feny aku cekal, dan ia terkejut. Aku berbalik dan segera menarik fenny kedalam dekapanku. Fenny tak melawan hanya menatap penuh rasa keterkejutan. Aku peluk fenny dan mencium bibirnya lembut, namun penuh gairah.

Fenny tak melawan hanya pasrah, hingga pada akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku. Tanganku tak berhenti begitu saja, meraba punggungnya, turun kebawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik fenny semakin membuatku semakin terangsang. Penisku yang sangat tegang menempel keras pada perut fenny, denyutan kuat penisku terasa begitu kuat diperut fenny membuat fennypun ikut bergairah.

Tanganku bergerak semakin liar, menuju kebagian depan tubuh fenny. Membuka kancing bloushnya satu persatu hingga terbuka semua, dan menyusup masuk kedalamnya, aku remas lembut payudara fenny yang berukuran kira2 34 cup b itu. Setiap remasan yang aku lakukan fenny mengerang disela ciumanku, membuatku semakin bergairah. Kemudian tanpa kusadari tangan fenny bergerak menuju selangkanganku, membuka celanaku dan meremas lembut penisku yang sudah sangat tegang.

Beberapa saat kemudian, aku teringat bahwa yang kulakukan sekarang ini menyalahi aturan dan seketika itu juga aku melepaskan ciumanku dan juga remasanku pada payudara fenny. Aku berjalan mundur sambil menatap penuh rasa bersalah pada fenny yang sudah ikut terangsang oleh karenaku. Wajahnya memerah, dan nafasnya pun memburu seiring dengan gairah yang memuncak.

“Maaf..maafin…aku fenny..maaf..”, kataku gugup.
“Maafin mas arbi, fenny, maaf…”, kataku semakin kacau.
Namun tiba-tiba fenny menyentuh bibirku dengan jarinya, dan berkata lembut,
“Gpp kok mas. Fenny tau kok…”, kata fenny mencoba menenangkanku.
“Emang mas arbi lagi pengen banget ya…?”, tanya fenny kembali.
“Iya, tapi ya udahlah, gpp. Maafin mas ya fenny…?!”, kataku lagi.
“Mau ga fenny bantuin…?”, kata fenny pelan sambil menatapku tajam.

Aku terkejut dengan jawabannya. dan menatap fenny seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Fenny mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan sambil berbisik ditelingaku, ia menciumku kemudian. Dengan lembut, hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

Tangan fenny membimbing tanganku kearah dadanya, dan menempatkannya pada payudaranya, lalu membantu tanganku supaya meremas payudaranya sendiri. Aku lakukan, pertama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian, aku memeluk tubuh fenny dengan erat. Ciumankupun turun pada leher jenjang fenny. Desahan lembut keluar dari bibirnya, sementara tanganku membuka kait penahan bra fenny, lalu menyingkapkannya dan tangankupun bersentuhan langsung dengan lembutnya payudara fenny. Desahan fenny berubah menjadi erangan penuh gairah.

“Aaahh..aahh..mas….oohh…..”, erang fenny.

Tanpa melepas bloush kerjanya, aku menikmati kelembutan dan keindahan tubuh fenny.

Waktu berlalu dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya, erangan dan gelinjang tubuh fenny semakin keras dan kuat. Apalagi posisinya sekarang telah duduk diatas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya. Ciuman dan jilatanku pada payudara fenny membuatku mengerang semakin keras, apalagi ketika jariku menggosok vagina fenny yang telah basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.

“Aaah..aahh..mass..aahh….aahh…”, erang fenny.

Setelah beberapa saat fenny kembali mengerang panjang, dan aku langsung melumat bibirnya mencoba mengurangi keluarnya suara erangan kuat fenny. Tubuh fenny menggelinjang hebat sambil memelukku erat2. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Setelah beberapa saat kemudian, fenny telah tenang. Ia lepaskan pelukannya padaku, ia tersenyum manis dan berkata disela deru nafasnya,

“Hah..enak..banget..mas..hah..hah..enakk..bang et, kini giliran hah..hah..fenny.”.

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku dan betapa terkejutnya dia ketika melihat penisku yang sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekita 15 cm tak begitu panjang namun diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar. Fenny memegangnya penuh rasa hati2 dan nafsu, setelah terpegang, fenny mengocoknya perlahan dan membuatku yang sudah sagnat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan fenny pada penisku.

Fenny mengangkat tubuhnya dan sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya aku tuntun penisku tepat berdiri tegak dibawah bibir vaginanya. Fenny menurunkan tubuhnya perlahan dan peniskupun membelah bibir vagina fenny, rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku, sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan damba. Dengan satu gerakan penisku terbenam dalam liang vagina fenny, pijatan dan denyutan dinding vagina fenny sangat nikmat,

“Aaahh..mas…aahh….enakk.bangett..aahhh”.

Setelah berdiam diri beradaptasi, fenny lalu bergoyang dengan lembut maju mundur, memutar dan naik turun, sementara itu penisku bagaikan dipelintir dan dan dipijat lembut oleh dinding vagina fenny, membuat hanya tak sampai 2menit sudah mengerang panjang.

“Aaahh..aahh.fenny…..fenny…aahh…aku..mauu..k eluarr..aahh..aahh..”, erangku.
“Aaahh..aahh..keluarrinn..keluariinn..mas..aahh..a ahh..enakkk.bangett..”.

Fennypun semakin memainkan tekniknya hingga akupun mengerang panjang, sambil memeluk tubuh fenny penisku berkedut kuat memuntah sperma berkali2 dalam liang vagina fenny. fennypun semakin liar bergoyang diatas penisku. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina fenny semakin liar memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat, setelah selesai mencpai puncaknya fenny tak berhenti malah semakin liar bergoyang. Tiba-tiba fenny memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya, kamipun berciuman panas. Sementara fenny semakin kuat menekankan vaginanya hingga penisku terbenam seluruhnya. Rasa nikmat itu memang amat sangat.

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda, dan fenny yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata,

“Mas..hah..hah..enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya…hah..hah..”.
“Iya, aku juga enak. Makasih fenny, enak banget. Mas puas banget..”.
“Hihihihi…mas arbi nakal juga ya.”, kata fenny yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya dan kemudian ia bersimpuh dihadapanku.

Ia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya, lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

“Ahh..enak fenny, enak..ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan…?”, kataku.
“Emmhh..gpp mas, kalo mas keluar lagi juga gpp kok.”, kata fenny yang kemudian mengulum penisku.

Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik turunkan kepalanya sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku dan juga fenny melakukan hisapan lembut pada penisku. Perpaduan dari semua itu sangat memberikan kenikmatan padaku. Fenny melepaskan kulumannya dan kembali mengocok penisku dengan lembut, lalu mengulumnya kembali, akupun mengerang2 keenakan. Fenny melakukan itu berulang kali, dan pada menit ketiga aku mengerang keras, dan peniskupun mengembang semakin besar dan tiba-tiba penisku menyemprtokan sperma didalam mulut fenny, fenny yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya malah semakin kuat menghisapnya.

“Aaah..aahh..fennyy..ohh…fennyy…aahhh..croot.c roott..aaahhh..”.

Beberapa kali semprotan didalam rongga mulut fenny, hingga ada beberapa tetes spermaku yang keluar disela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku. Fenny melepaskan kulumannya dan sambil bersimpuh ia menelan spermaku yang memenuhi mulutnya. Setelah itu, fenny aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan, mulai dari bloush kerjanya sampai dengan roknya.

Beberapa saat setelah itu, feny telah selesai berbenah dan kembali duduk dihalaman depan, bersama denganku.

“Fenny, ga kekamar mandi…?”, tanyaku padanya.
“Gpp mas, fenny baik2 aja kok. Makasih ya mas..?!”, ucap fenny padaku.
“Iya sama2…”, jawabku sambil menundukkan kepala.

Tepat setelah itu, istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah. Dan suasana rumah kembali ramai seperti biasa.

Tapi, yang berbeda adalah suasan hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dari fenny, teman adik iparku sendiri. Fenny terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan disekujur tubuhnya, sementara bekas spermaku yang sempat mengenai payudaranya pun tak dibersihkan. Tak ada yang berubah, hanya berkurangnya beban hati saja.

Rabu, 17 Oktober 2018

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Selasa, 16 Oktober 2018

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Daun Muda

Cerita Dewasa - Sudah dua puluh tahun lamanya aku berumah tangga namun belum juga memiliki momongan, sebagai manusi biasa sebenarnya aku ingin memiliki keturunan. Sempat terbesit dalam hatiku untuk mencari pasangan lain tapi aku tidak tega pada istriku yang telah mendampingi aku selama ini. Saat ini usiaku sudah 45 tahun namaku Andi sedangkan istriku Farida.

Kami menjalani pernikahan dengan bahagianya karena memang kami menikah dengan melalui proses pacaran dulu. Dan kami di takdirkan untuk bersama dalam ikatan pernikahan namun Tuhan masih menguji kami dengan tidak hadirnya anak di antara kami, berbagai macam cara telah kami lakukan mulai dari melakukan adegan seperti dalam cerita sex daun muda dengan banyak posisi.

Hingga akhirnya istriku berhenti dari pekerjaaanya demi mendapatakn momongan yang kami idamkan. Namun hasilnya nihil hingga saat ini, hingga akhirnya aku mendapatkan kenalan seorang wanita yang tidak sengaja aku bertemu dengannya di sebuah pantai ketika aku edang menyendiri tanpa ada istriku. Dia yang mendekat duluan hingga akhirnya kamipun mengobrol lalu saling tukar nomor.

Sebagai pria dewasa sebenarnya sudah sejak dulu aku di dekati oleh banyak wanita, tapi aku memang tidak pernah meladeni merka tapi dengan yang satu ini. Aku memang agak tergoda entah karena hatiku yang galau saat ini atau memang wanita ini memiliki kharisma yang lain dengan wanita lainnya. Namanya Elsa dia masih 27 tahun dan bekerja di salah satu perkantoran d daerahku juga.

Layaknya sepasang orang yang kasmaran dalam cerita sex, kami sering berhubungan dan aku tidak mengalami kesulitan jika harus menghubungi Elsa. Karena dia sudah tahu kalau aku sudah memiliki istri, sejak hari pertama kali bertemu dengannya aku sudah berterus terang tentang keinginanku untuk memiliki momongan sedangkan istriku belum juga menunjukan hasilnya hingga saat ini.

Tanpa ada kata romantis bahkan lebih jelasnya aku menembaknya, kamipun jalan dengan kemesraan layaknya orang pacaran. Seperti hari ini aku menunggu Elsa di pantai yang sama kita pertama kali bertemu dulu “Hei.. om dah lama nunggunya..” Kata Elsa mengejutkan lamunanku “Iya.. lumayan kamu sendiri kok baru datang darimana saja..” Dia tersenyum sambil menjawab “Macet lah pastinya…”.

Kami makan disana dan seperti biasa kami mengobrol panjang lebar dan tidak ketinggalan pula candaan lucu Elsa yang bikin aku lupa dengan semunya, usiaku dan juga istriku “Elsa.. kalau om ajak Elsa ke sana mau..” Kataku sambil melihat ke arah penginapan yang ada di pantai itu, Elsa melihatku kembali dan dia menatapku “Om.. Elsa bukan wanita murahan..”.

Dengan cepat aku berkata “Maafkan om Elsa..” Tapi dia menutup mulutku dengan jarinya “Tapi Elsa juga menyanyi Om.. kalau om mau bertanggung jawab pada Elsa.. kapanpun Elsa mau..” Diapun merebahkan kepalanya pada bahuku, akupun membelai rambutnya. Begitu terus terangnya wanita yang satu ini. Kamipun menuju penginapan yang aku tunjuk tadi dan segera memesan satu kamar.
Di dalam kamar itu Elsa memelukku dengan mesranya di pinggangku, dia melihat kewajahku “Om..kalau di lihat-lihat om masih cakep.. nggak kalah dengan cowok 20an ..” Aku memeluknya juga “Semoga ini bukan candaan kamu ya..” Kataku sambil mendaratkan bibirku pada bibirnya yang langsung dia balas dengan lembutnya, kamipun bermesraan dengan kecupan yang kami lakukan.

Layaknya sepasang pemain dalam adegan cerita sex kamipun bergumul di atas tempat tidur setelah pakaian kami terlepas semuanya “Oouuuugggghh… Elsaaa… sayaaang.. Om.. mencintaimu sayaaang…” kataku sambil terus mencumbunya, aku lihat tubuh Elsa begtu mulus dan masih kenyal teteknya yang sebesar buah mangga, aku benamkan wajahku pada teteknya itu.

Seperti bayi yang kehausan aku melumat putingnya bahkan aku jilat-jilat dengan lembutnya “OOOoouuggghhh.. Oooommm… oooouugghhhh…. aaaaaagggghhhh… aaaaaaggggghhhh.. aaaaaggggghh.. teruuuuus… saayaaang… aaaaaggggghhh… aaaaggggghhh…. “. Akupun semakin kebawah hingga kudapati memek yang masih indah dengan bulu halus di sekitarnya.

Dengan penuh kelembutan aku mendaratkan bibirku pada memek itu “Ooouuuggggghhhhhhh….. Ooomm…. nikmaaaat … aaaaaggghhh… aaaaggggghhh.. ooouuwwww… terusss.. aaaggghhh… aaaggggghhh… aaaagggghhh… ” Hingga akhirnya akupun naik ke atas tubuh Elsa dan langsung aku masukkan kontolku ke dalam kemaluannya yang begitu hangat aku sempat tertegun sebentar.

Saking nikmatnya kehangatan memek Elsa yang aku rasakan. Kemudian akupun bergoyang dengan perlahan “OOouugghhh… aaaaggggghhh… ooouuugggghh… aaaaaaggggghhh… ooouuuggghhh… aaaaggghhh.. aaaagggghh… aaaaggghh.. aaaggghhh..” Desahan Elsa seirama dengan gerakan tubuhku menggenjotnya diapun membelai punggungku dan juga tubuhku yang lain.

Hingga akhirnya akupun semakin cepat menggoyang tubuhnya dan giliranku yang mengerang kenikmatan dengan kerasnya “OOuuuuuwwww…. aaaaagggghh… aaaaggggghhh… aaagggghhh… aaaagggghhhh.. aaaggggghh…” Elsa mendekap tubuhku yang bergetar dan sesuatu yang kental tumpah dalam memeknya serasa hangat juga, dan akupun terkulai di sampingnya.

Aku tidak pernah menduga kalau akan melakukan adegan seperti dalam cerita sex daun muda dengan wanita selain istriku. Aku kecup pipi Elsa yang memeluk tubuhku, dengan mesra aku bisikkan sesuatu padanya “Om akan tanggung jawab sayang.. aku akan jadikan kamu istri kedua om..tentu saja kalau kamu mau..” Dia memelukku semakin erat lagi dan kamipun tertidur di dalam kamar penginapan tersebut.

Minggu, 14 Oktober 2018

Cerita Dewasa Aku Dihamili Teman Suamiku


Cerita Dewasa - Aku lihat keluargaku dan keluarga Kokoku sangat bahagia dengan lahirnya cucu pertama mereka, apalagi karena bayi pertamaku ini adalah laki-laki yang punya arti penting dalam tradisi chinese. Walaupun aku masih merasa letih akibat dari proses melahirkan yang panjang, aku bersyukur bisa tetap melahirkan dengan proses alami. Tetapi bagaimanapun kebahagiaanku terasa belum lengkap karena ayah biologis dari anakku tidak bisa mendampingi aku saat aku mempertaruhkan nyawa melahirkannya ke dunia.

Cerita Dewasa Aku Dihamili Teman Suamiku
Memang betul, anak yang baru saja kulahirkan bukanlah berasal dari benih koko atau suamiku sendiri tapi dari benih mas Yanto, seorang pria pribumi yang merupakan partner bisnis suamiku dan sudah berkeluarga.

Aku sempat khawatir apakah anakku nantinya akan lebih mirip bapak biologisnya dibadingkan dengan ibunya, karena kalau hal ini terjadi maka perselingkuhanku akan langsung ketahuan. Tapi ketakutanku ternyata tidak beralasan karena mata anakku tetap sipit dan berkulit putih walaupun beberapa bagian wajahnya lebih mirip mas Yanto dari pada Koko. Aku berharap akan bertemu mas Yanto nanti di jam besuk untuk memperlihatkan kepadanya bahwa anak biologisnya itu sehat-sehat saja.

Dalam kegembiraannya Koko dan mertua perempuanku mengatakan bahwa mereka berharap aku melahirkan 2 sampai 3 anak lagi agar rumah tidak sepi katanya. Aku hanya tersenyum kecut karena aku tidak begitu yakin apakah mas Yanto masih mau menghamiliku lagi ? Bahkan aku juga tidak tahu apakah aku masih punya kesempatan untuk bercinta dengan mas Yanto lagi.

Namaku Syeni, usiaku saat itu 29 tahun, aku keturunan Chinese yang masih totok dan aku sekarang jadi ibu rumah tangga yang sehari-hari bertugas merawat kedua mertuaku karena suamiku yang umurnya jauh lebih tua dariku masih serumah dengan orang tuanya. Aku baru menikah satu tahunan dengan Koko dari perjodohan antar keluarga. Sebenarnya bukan aku tidak mampu mencari pacar sendiri untuk jadi suamiku tetapi kebanyakan pacarku tidak sesuai dengan selera orang tuaku yang cukup kolot sehingga akhirnya aku “terlambat kawin”.

Menurut orang-orang wajahku sangat khas oriental dengan kulit yang putih bersih, rambutku hitam lurus panjang sampai melewati bahu. Walaupun badanku tidak bisa dibilang langsing, tapi juga tidak bisa dibilang gemuk karena tidak ada lipatan-lipatan lemak pada tubuhku. Keistimewaanku adalah ukuran dadaku yang ekstra besar tapi padat demikian juga dengan pinggulku dan bulatan pantatku yang agak besar. Bila koko sudah memintaku berpakaian yang seksi, maka sangat sulit melarang laki-laki untuk tidak melihatku dengan pikiran jorok mereka.

Sebelum menikah, pergaulanku cukup bebas dalam artian aku selalu tidur dengan pacar-pacarku sejak masih di SMA. Tidak kurang dari lima orang cowok pernah meniduri aku, masing-masing antara satu sampai dua tahunan lama berhubungannya. Tentu saja tidak banyak yang tahu reputasiku kecuali bekas cowok-cowokku itu sendiri karena orang lain tahunya aku adalah gadis yang baik dan aktivis gereja. Malahan dari lima orang cowok yang pernah meniduri aku, tiga diantaranya justru aku yang merenggut keperjakaan mereka.

Menikah dengan Kokoku sekarang seolah-olah hukuman bagi pergaulan bebasku sebelumnya, ruang gerakku menjadi sangat terbatas karena hampir tidak bisa keluar rumah kecuali untuk belanja atau ke gereja. Belanja keperluan keluarga sudah terlalu melelahkan bagi mertuaku, sehingga aku bisa pergi sendiri karena koko juga tidak mau mengantar. Kalau ke gereja apalagi, Kokoku dan keluarganya sangat paranoid dengan gereja terutama pendeta-pendetanya tapi untungnya mereka tidak melarangku untuk ikut aktivitas gereja terutama yang tidak harus keluar sumbangan.

Setelah setahun menikah, aku belum memperlihatkan tanda-tanda akan hamil padahal kedua mertuaku terus-terusan bertanya karena menganggap kesempatan untuk anaknya sudah semakin sempit. Aku menjadi cukup stress memikirkannya karena kalau diperiksa ke dokter semuanya baik-baik saja. Apakah ini karena dulu aku pernah menggugurkan kandunganku sampai lima kali ? Tentu saja aku tidak pernah bisa menceritakan hal ini ke dokter kandunganku. Malah aku bersyukur dokterku tidak bisa menemukan bekas-bekas aborsi yang pernah aku lakukan.

Streaming Bokep Viral Gratis

Dari setiap hubungan dengan kelima orang pacarku, masing-masing pernah membuatku hamil. Nafsu berahiku yang sangat besar sering membuatku lupa tempat dan waktu untuk minta segera disetubuhi kepada pacar-pacarku. Akibatnya ada beberapa persetubuhan yang memaksa pacarku melepaskan spermanya di dalam tanpa memakai pengaman. Tentu saja hanya aku sendiri yang tahu berapa kali aku pernah melakukan aborsi, bahkan sebagian besar cowokku tidak tahu bahwa mereka telah membuatku hamil karena aku keburu memutuskan hubungan dengan mereka. Hanya pada kehamilan pertama saja yang diketahui cowokku karena saat itu juga aku sendiri panik dan terjebak dalam kebingungan yang berlarut-larut sampai usia kandunganku hampir tiga bulan sebelum akhirnya bisa digugurkan.

Aku kenal dengan mas Yanto karena diperkenalkan oleh Kokoku sebelum kami menikah. Mas Yanto merupakan partner bisnis Kokoku sejak lama, mereka mendirikan perusahaan sama-sama yang terus berjalan sampai sekarang. Sejak pertama kali bertemu aku punya perasaan aneh tentang mas Yanto, bukan perasaan buruk malah sebaliknya yaitu aku tertarik kepada mas Yanto sebagai wanita terhadap pria. Kenapa aku bilang aneh karena aku biasanya tidak pernah tertarik kepada pria beristri dan aku juga sebenarnya tidak pernah tertarik pada pria pribumi.

Umur mas Yanto lebih tua dari koko, sangat ramah dan penuh perhatian, selalu mendengar lawan bicaranya tanpa pernah meremehkannya walaupun ternyata dia lebih benar. Hal ini sangat berbeda dengan kokoku yang tidak pernah menanggapiku kalau pendapatku sudah dianggapnya salah. Secara fisik walaupun sudah umur 40an, mas Yanto juga terlihat seksi dengan bulu-bulu tangannya yang lebat. Sedangkan kumis dan jenggotnya yang lebat tapi beruban menunjukkan kematangannya dengan asam garam kehidupan.

Tekanan mertua dan suami ditambah rahasia masa lalu yang tidak bisa aku ceritakan pada siapapun membuat aku sering sakit-sakitan sampai akhirnya aku bisa berkomunikasi dengan mas Yanto.

Awalnya sederhana saja, aku memang sengaja mencari dan meng-add akun mas Yanto di FBku. Rasa ketertarikanku pada mas Yanto membuatku nekat ingin lebih mengenal dia dan berusaha bisa berkomunikasi. Ternyata mas Yanto sama sekali tidak keberatan berkomunikasi denganku dengan catatan jangan sampai diketahui oleh kokoku karena dia tahu persis adat buruknya. Oleh karena itu kami hanya menggunakan identitas asli saat menggunakan akun fesbuk tetapi untuk chatting masing-masing sudah punya nama samaran lain

Awalnya aku hanya berkomunikasi untuk berbasa basi saja atau bertanya-tanya seputar pekerjaan kokoku supaya aku bisa lebih mengerti dia. Kokoku benar-benar terlalu malas untuk menerangkan pekerjaannya sendiri kepadaku karena aku Cuma lulusan SMA dibandingkan dia yang lulusan S1 perguruan tinggi ternama dan S2 dari luar negeri. Tapi lama kelamaan aku mulai berani curhat ke mas Yanto, tentu saja awalnya hanya untuk hal-hal sepele tapi lama kelamaan karena jawaban-jawaban dari mas Yanto begitu menyejukkan aku mulai memasuki daerah pribadi.

Seperti keluhanku saat bersetubuh dengan koko sampai kepada kehidupan seksku di masa lalu. Sebenarnya sih aku “terjebak” oleh kecerdikan mas Yanto yang mulai melihat bahwa pengalaman seksku lebih baik dari pada kokoku. Tapi karena dia tidak pernah menghakimi sama sekali perbuatanku, maka aku malah merasa benar-benar telah menemukan teman curhatku. Tentu saja aku belum berterus terang bahwa aku pernah melakukan aborsi, bahkan sampai lima kali, karena aku belum berani menebak reaksinya terhadap hal yang satu ini.

Chatting di internet memang memungkinkan orang untuk melewati batas-batas yang hampir tidak mungkin dilakukan di dunia nyata oleh orang-orang yang sebenarnya saling asing sama sekali. Awalnya aku yang mencoba memancingnya untuk “menaikkan status” menjadi berpacaran di dunia maya karena toh sekarang kami sudah menggunakan nama samaran masing-masing. Ternyata mas Yanto bersedia saja selama kami menambah beberapa kode “pengaman” untuk mencegah akun masing-masing diterobos orang lain.

Jadilah kami mulai berpacaran di dunia maya, seperti pacaranku sebelumnya aku merasa bebas untuk “berhubungan seks” dengan pacarku termasuk yang di dunia maya kali ini. Apabila aku belum orgasme setelah disetubuhi koko, aku minta mas Yanto untuk memuaskanku sampai orgasme melalui persetubuhan ala chatting. Apabila mas Yanto bilang “aku remas remas payudaramu”, maka aku meremas-remas payudaraku dengan membayangkan mas Yanto yang melakukannya. Biasanya hanya sampai mengelus-elus vaginaku saja oleh chattingannya mas Yanto, aku sudah bisa orgasme.

Aku benar-benar mulai tergila-gila dengan mas Yanto dan benar-benar mulai menganggap bahwa aku ini adalah pacar gelapnya dia. Untuk semakin memudahkan komunikasi kami, mas Yanto lalu mengajarkanku untuk memanfaatkan webcam dari netbookku sehingga sekarang kami bisa saling melihat satu dengan lainnya. Tanpa malu-malu aku sering tampil di depan webcam mulai dari berpakaian seksi, berpakaian minim, bertelanjang bulat sampai beronani. Tentu saja hal itu hanya bisa aku lakukan saat koko sedang tidak ada di rumah, sedangkan mertuaku tidak mungkin bisa memergokiku karena kamarku ada di lantai 2.

Bercumbu di dunia maya lama kelamaan mulai tidak cukup buatku, aku mulai menginginkan bercinta sungguhan dengan mas Yanto. Saat aku sampaikan keinginanku ini, ternyata mas Yanto pun punya keinginan yang sama. Walaupun begitu ternyata sangat sulit menemukan waktu yang pas untuk bertemu karena mas Yanto ingin persetubuhan yang pertama harus penuh kesan bukan persetubuhan singkat di mobil misalnya. Hal ini membuatku hampir menjadi putus asa karena waktu yang tersedia bagiku amat terbatas yaitu saat aku ke pasar atau ke gereja.

Tapi akhirnya kesempatan itu datang juga, karena suatu hal Koko tidak bisa pergi ke Singapura untuk membeli obat buat mertuaku sehingga dia memintaku yang pergi ke sana. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, aku sekalian membujuk Koko untuk membiarkan aku berobat menyuburkan kandunganku di Singapura, terserah itu dilakukan di rumah sakit atau ke shinshe yang ada di sana. Dasar kalau sudah hoki, ternyata mertuaku sangat mendukung bahkan ikut mencarikan informasi mengenai klinik yang bisa aku datangi. Akhirnya aku dapat ijin untuk pergi ke Singapura selama lima hari karena memang perawatannya sendiri memerlukan proses pengambilan sampel sebelum dan saat memasuki masa suburku.

Aku mengatur jadwal kepergianku bersama-sama dengan mas Yanto, tentu saja tanpa sepengetahuan Koko. Kami akan menginap di hotel yang sama tetapi berbeda kamar, mas Yanto sendiri menyiapkan dua kamar untuk berjaga-jaga dari semua kemungkinan. Penerbangan kami tadinya akan dibuat berbeda, tetapi mas Yanto khawatir kalau ada sesuatu menimpaku karena aku tidak pernah benar-benar pergi sendiri ke luar negeri sehingga akhirnya kami menggunakan penerbangan yang sama.

Pada hari H sesampainya di bandara aku segera bergegas ke business lounge seperti yang diminta mas Yanto karena dia sudah menunggu di sana. Setelah cipika cipiki kami mencoba mengobrol, ternyata semua jadi kikuk lagi tidak selancar waktu ngobrol chatting di internet tapi akhirnya mas Yanto berhasil mencairkan suasana dengan gurauan-gurauannya. Walaupun kami berusaha bersikap sewajar mungkin tapi tidak bisa dipungkiri tetap terlihat ada suasana kemesraan di antara kami. Sebagian orang di sana sering melirik kami dengan pandangan heran karena melihat pasangan pribumi sawo matang berbaju kasual dengan Chinese putih yang sangat sipit yang berbaju seksi.

Akhirnya waktu untuk boarding tiba, sebelum kami berjalan ke boarding lounge mas Yanto tiba-tiba berbisik padaku untuk melepas celana dalamku di toilet business lounge sebelum naik pesawat. Mukaku sampai merah merona karena jengah mendengarnya dan sempat protes karena aku sudah memakai rok mini yang tinggal 1/3 paha kalau sedang duduk tapi mas Yanto keukeuh pada permintaannya. Walaupun aku tidak mengerti tujuannya tetapi aku turuti juga kemauan mas Yanto yang menungguku melepas celana dalamku di luar pintu toilet dengan senyuman nakal.

Entah bagaimana caranya mas Yanto bisa mengatur kami duduk berdampingan di pesawat padahal waktu check-in kami terpisah dan kami duduk di baris yang memang hanya ada dua kursi saja. Aku kembali terheran-heran saat mas Yanto mengambil selimut yang tersedia di bagasi cabin dan memakainya untuk menutupi pahaku yang hanya tertutup rok mini. Pikirku mungkin mas Yanto tidak terbiasa berjalan dengan wanita yang berpakaian seksi karena istri dan anak perempuan mas Yanto sehari-harinya pakai jilbab. Hal itu berbeda dengan Kokoku yang selalu menginginkan aku berpakaian seseksi mungkin, apalagi karena payudaraku sangat besar dan bulat membuat dia selalu membelikan aku baju-baju yang membuat kelebihan ukuran dadaku semakin terlihat.

Streaming Bokep Viral Gratis

Di dalam pesawat aku mulai berani bergelendotan manja dengan mas Yanto yang membalasnya dengan kecupan-kecupan kecil di pipi dan bibirku. Jantungku mulai berdebar kencang membayangkan apa yang akan kami lakukan selama beberapa malam ke depan tanpa gangguan siapapun. Setelah pesawat take-off tangan mas Yanto mulai masuk kebalik selimut yang menutup pahaku. Sekarang aku jadi mengerti tujuan mas Yanto menyuruhku membuka celana dalam dan kemudian menutupinya dengan selimut. Tanpa kusadari kulit wajahku kembali merah merona dan nafasku mulai memburu, padahal tangan mas Yanto baru memijat-mijat pahaku saja.

“Hhhhhhhh ….” Aku mendesah pelan sekali saat tangan mas Yanto mulai mengusap-usah pangkal pahaku.

Secara naluriah aku membuka pahaku selebar yang memungkinkan di kursi pesawat dan merubah posisi dudukku agak sedikit melorot pada sandaran kursi supaya seluruh bagian vaginaku lebih mudah dijangkau.

“Ahhhh …mmmassshhhhh….” Aku mendesah tertahan sambil memeluk tangan mas Yanto ketika kelentitku mulai diusap-usap jari tangannya dan mebuat cairan vaginaku mulai membasahi lubang senggamaku.
“Masukin massh… ohhh…masukiiiinnnn …aja…massshhhh…” Erangku karena sudah tidak tahan lagi kalau jari-jari mas Yanto hanya menggesek di luar lubang senggamaku saja.

CLEEPPP ….. kurasakan salah satu jari mas Yanto sudah masuk ke dalam liang senggamaku
Srrtt..srrttt ….srrrtt … dengan cepat jari itu keluar masuk liang senggamaku di balik selimut.

“A…a…a….a…” aku berusaha bertahan sekuat tenaga supaya tidak mengeluarkan jeritan kenikmatanku hingga akhirnya tanpa sadar aku menggigit-gigit lengan mas Yanto yang dari tadi sudah aku peluk.
“Ooohhh Tuhaann ….oohh Tuhann … nikmat sekali…ohhhh …” Gumamku saat kurasakan orgasmeku hampir tiba.
“Oucccchhhhhhhh…..masss….ahhhhhh….” Tanpa sadar aku menggeliat di kursi saat orgasmeku datang dan membuat selimutnya melorot walapun mas Yanto masih sempat menariknya kembali.
“Aduuuh enak sekali mas … terima kasih ya …” Kataku sambil membantu mas Yanto membersihkan jari-jari tangannya yang belepotan oleh cairan vaginaku sampai ke punggung dan telapak tangannya.

Aku juga sempat mencubit mas Yanto karena cemburu ketika seorang pramugari mencoba bermain mata dengannya sambil memasukkan jarinya kedalam bibirnya walaupun mas Yanto hanya menanggapinya dengan senyum ramah biasa. Mungkin pramugari itu bisa menduga apa yang dilakukan mas Yanto kepadaku dari balik selimut yang menutupiku.

Fantasiku mulai melayang ke mana-mana, bayangkan saja dalam waktu kurang dari 5 menit dan hanya dengan jari tangannya saja mas Yanto bisa membuatku orgasme. Padahal selama ini setiap cowok yang sudah meniduri aku jarang sekali yang bisa membuatku orgasme. Aku jadi makin tidak sabar ingin segera berhubungan badan dengan mas Yanto, kata beberapa temanku penis orang pribumi rasanya lain dan gaya mereka bercinta juga berbeda. Dari pengalamanku berhubungan badan dengan Koko maupun kelima pacarku yang semuanya Chinese, semua rasanya sama saja kalau sudah di dalam liang senggamaku walaupun ukuran penisnya beda-beda.

Beberapa menit kemudian pesawat sudah mendarat di Changi Airport dan kembali saat kami jalan berdua menuju imigrasi orang-orang sering memandang kami dengan pandangan ganjil atau senyum nakal. Waktu aku tanya ke mas Yanto apakah dia melihat seperti yang aku lihat atau itu hanya perasaanku saja karena pertama kalinya kami bepergian bersama. Mas Yanto menjawab bahwa dia juga melihat apa yang aku lihat, menurutnya selain perbedaan ras penampilan kami memang jauh berbeda. Mas Yanto berpenampilan dewasa dan kalem, sedangkan aku terlihat seksi dan nakal karena mungkin sudah dibiasakan oleh Kokoku.

Saran dari mas Yanto adalah aku merubah sedikit penampilanku agar kami tidak jadi terlalu mencolok. Walaupun tidak dikatakannya langsung, aku juga mengerti bahwa dia tidak ingin aku dianggap sebagai wanita bayaran yang mendampingi pengusaha atau pejabat pribumi yang sedang berlibur.

Tanpa terasa kami sudah sampai di hotel Grand Hyatt di Scotts Road yang biasa di pakai Koko kalau dia ke Singapore. Kamar-kamar kami selain berbeda juga berada di tower yang terpisah dengan lift sendiri-sendiri. Mas Yanto sudah memperhitungkan semuanya dengan cukup teliti karena dia tahu betul sifat Kokoku. Mas Yanto juga sudah membeli SIM Card lokal untuk kami pakai berkomunikasi satu sama lain selama di Singapore.

Begitu sampai ke kamar aku mulai gelisah karena sangat kangen dengan mas Yanto, apalagi dengan kejadian di pesawat tadi. Tapi mas Yanto pesan bahwa aku jangan mengontak dia tapi harus menunggu dia yang mengontak aku karena dia belum mempersiapkan HPku untuk diisi nomor lokal tadi.
Ting…toooooong … tiba-tiba bel kamarku berbunyi

Ternyata mas Yanto yang ada di luar pintu. Aku segera membukakan pintu untuknya dan menyambutnya dengan gembira karena benar-benar tidak menyangka mas Yanto akan ke kamarku secepat ini.

Hhhhhhmmmmmpppphhhh …. Aku langsung mencium bibirnya dengan penuh rasa rindu sampai lupa menutup pintu kamarku.

“Kok lama sekali datangnya …. ?” Kataku manja setelah kami selesai berciuman, padahal aku sendiri baru saja meletakkan koper dan bersih-bersih sedikit tapi belum sempat ganti baju.
“Saya tadi harus cari tahu dulu siapa pemilik benda ini …” jawab mas Yanto sambil memperlihatkan celana dalam hitam transparan yaitu celana dalam yang aku copot di Cengkareng.

Rupanya mas Yanto berhasil mencomotnya dari tasku tanpa aku ketahui.

“Aduuuuh kok jadi ada di sana sih ?” Mukaku langsung berubah merah karena malu.

Waktu aku berhasil merebutnya malahan mas Yanto kembali memelukku dengan satu tangannya sedangkan tangan yang lain langsung merogoh masuk kedalam rok miniku yang tentu saja masih belum memakai celana dalam lagi. Aku segera melepas rok miniku itu sehingga sekarang bagian bawahku sudah telanjang. Mas Yanto langsung meresponnya dengan melepaskan celana yang dipakainya dan kemudian celana dalamnya.

“Iiiiiihhhhhhhh …. !!!” Spontan aku berteriak kaget waktu melihat penis mas Yanto yang sudah mengacung ke arahku.

Penis mas Yanto ukurannya biasa-biasa saja, tapi yang sangat berbeda adalah warnanya yang hitam kemerahan dan bentuknya yang pipih bukan bulat. Di sekeliling penisnya terlihat banyak urat-urat pembuluh darah yang menggelembung sehingga penis itu seperti batang pohon yang dililit oleh akar-akar bahar disekelilingnya. Aku merasakan liang senggama di vaginaku berkontraksi dan mulai lembab karena bentuk penis Yanto yang sebenarnya agak menyeramkan bagiku tetapi mulai membangkitkan gairah berahiku dengan seketika.

“Kenapa sayang ?” Tanya mas Yanto keheranan.
“Aku belum pernah lihat penisnya pri … eh … seperti ini” Jawabku kagok
“Maksudnya belum pernah liat penis orang pribumi ya ?” Canda mas Yanto
“Mau cicipin sekarang ?”
“Mauuuuu ….” Kataku manja sambil mencium mas Yanto, sedangkan tangan kananku memegang penisnya.

Vaginaku semakin lembab oleh cairan dan mulai terasa berdenyut-denyut karena aku terangsang sendiri saat menggenggam penis mas Yanto. Ketika menggenggam penisnya yang pipih, aku seperti sedang memegang ikan lele yang besar yang berontak ingin lepas.

“Masukkin langsung aja masss …. Aku udah ga tahan pengen diijut” kataku memakai istilah dalam bahasa sunda jalanan untuk bersetubuh.

Tanpa menunggu lagi mas Yanto langsung mendorong tubuhku ke dinding kamar hotel, kemudian dengan menekuk kedua lututnya penisnya mulai diarahkan vaginaku untuk mencari lubang senggamanya. Kepala penis mas Yanto aku pegang dengan jari-jariku untuk membantunya mencapai liang senggamaku. Terus terang aku belum pernah bersetubuh sambil berdiri dengan cowok-cowokku sebelumnya, apalagi dengan Kokoku.

“Aaaaahhhhhh ……” Aku mendesah saat kepala penisnya masuk kedalam liang senggamaku, mas Yanto tidak langsung memasukkan seluruh batangnya tapi memutar-mutar dulu kepala penisnya seolah-olah ingin mengenali situasinya dulu.

BLESSSSSSSS ……

Pelan-pelan batang penis mas Yanto masuk ke dalam liangku sampai masuk seluruhnya dengan mulus karena vaginaku benar-benar sudah siap menerima tamu.

“Adddddaaaawwwwwwww …..auhhhhhh…aaaahhhhhh ….” Aku mengerang kenikmatan.

Sambil tangannya menyangga kedua pantatku, mas Yanto meluruskan kembali kakinya yang tadi ditekuk sehingga otomatis aku terangkat ke atas seperti melayang dan terasa nikmat sekali. Kemudian aku diminta untuk melingkarkan kaki di pinggulnya sedangkan tanganku memeluk lehernya.

Mas Yanto mulai memompa penisnya keluar masuk vaginaku dengan gerakan pelan sambil sedikit menekan sehingga aku merasa sedang dipaku di dinding dengan penis sebagai pasaknya. Cairan vaginaku mengalir dengan derasnya sampai keluar dan membasahi bulu kemaluan kami berdua.

“Ahhh ….ahhhh …hehhhh…hehhhh…ahhhh…ahhh” aku terus mengeluarkan desah nikmat mengikuti irama gerakan penisnya dengan mata sipitku yang terpejam.

Streaming Bokep Viral Gratis

Pakaian bagian atasku yang masih lengkap dengan BH karena belum kulepas mulai kusut dan basah oleh keringat, pakaian mas Yanto juga sudah mulai acak-acakan. Posisi bersetubuh kami memang hanya melekatkan tubuh pada bagian pinggul kebawah sehingga tidak terlalu mengganggu.

“Aduuuhhhh massshh … enak sekali ….ahhhh ….enak terusshhh…shhhh…” Aku mulai meracau bersamaan denga semakin memuncaknya rasa nikmatku.
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh ………masssssssss…….akuuuu…dappppaaaaaaaattt” aku menjerit saat orgasmeku meledak dengan tiba-tiba.

Kaki dan tanganku langsung menjepit tubuh mas Yanto dengan kencang, mukaku terasa memerah dan mata sipitku tiba-tiba melotot saat mencapai puncak kenikmatanku dari penis orang pribumi pertamaku.

Setelah klimaks orgasmenya berlalu, aku langsung merasa lemas sehingga kakiku tidak kuat lagi menjepit pinggangnya dan terjuntai lemas. Mas Yanto menghentikan pompaannya, kemudian memelukku dan menyandar kepalaku di bahunya lalu aku dibopongnya ke ranjang dengan penisnya masih ada di dalam vaginaku.

“Uuuuuuuuhhhhhhhhhhh …..” aku melenguh nikmat saat penis mas Yanto terlepas dari vaginaku setelah membaringkanku di tempat tidur.

Dengan telaten mas Yanto melepas baju dan BH yang tersisa, kemudian dia melepaskan juga bajunya sendiri sehingga sekarang kami berdua sudah telanjang bulat. Aku lihat penis mas Yanto masih tegak melengkung ke atas dan berkilat-kilat terkena cahaya dari layar TV. Rupanya mas Yanto masih belum ejakulasi, padahal biasanya cowok-cowokku ejakulasi duluan sebelum aku orgasme atau paling tidak bersamaan datangnya.

Kakiku direntangkannya lebar-lebar dengan satu tangannya sedangkan tangannya yang lain mengocok-ngocok penisnya sambil diarakan ke liang senggamaku.
BLESSSSS ….. dengan sekali genjotan pada pinggulnya seluruh batang penisnya langsung masuk ke dalam vaginaku sampai kepangkalnya.

“Auuuuuhhhhhhhhhhhhh…..Masshh …pelan-pelan” jeritku karena merasa sedikit ngilu pada vaginaku akibat persetubuhan kami yang sambil berdiri tadi.

Dengan lembut mas Yanto mulai menggerakkan penisnya maju mundur di dalam liang senggamaku yang belum terlalu basah setelah tadi rehat untuk mengulum penis itu tadi. Walaupun begitu bukan berarti kenikmatannya berkurang, apalagi mas Yanto memang sangat telaten mencari-cari area di dalam rongga liang senggamaku yang lebih sensitif apabila disentuh dengan penisnya.

“Aduh mas enak sekali di situ ….ohhhh ….ohhhh….oohhhhhhh” Reaksi spontanku terhadap titik sensitif yang disentuh penisnya juga menjadi sangat membantu mas Yanto untuk mengerti kebutuhanku.

Tanpa harus menunggu lama vaginaku mulai basah lagi …

CROK…. CROK …. CROK …. CROK ….CROK ….mulai terdengar bunyi nyaring dari cairan vaginaku yang terpompa keluar oleh gerakan penis mas Yanto.

“Ohhhhhh….enak sekali…ahhhh….ahh…..ahh….” Aku terus mendesah nikmat

Mas Yanto menaikkan kakiku ke bahunya dan merubah posisi badannya menjadi setengah berjongkok sehingga pinggulku otomatis agak terangkat juga. Dalam posisi ini tanpa ampun mas Yanto memompakan penisnya dengan sangat cepat membuatku tubuhku bergoyang-goyang sesuai irama pompaannya. Penisnya terasa melesak sangat dalam ke arah rahimku membuatku ingin meraung raung kenikmatan kalau tidak malu sama mas Yanto, akhirnya aku meremas-remas dan menggigit-gigit bantal yang ada di kepalaku sebagai pengalihannya.

“Arrrrkkkhhhhh ….arrrkkkkkhhhh ….arrrkkkkhh …” Akhirnya aku hanya mengeluarkan erangan tertahan dengan badan yang melenting-lenting di ranjang.

CROK…CROK …CROK….CROK …CROK … Bunyi becek dari vaginaku semakin keras terdengar

“AAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……” Aku melolong kenikmatan saat aku kembali mendapat orgasme. Mataku yang sipit membelalak sejenak sebelum berputar sampai hanya kelihatan putih matanya saja.

Pompaan penis mas Yanto makin lama makin pelan mengikuti redanya puncak orgasmeku, kakiku juga diturunkan dari bahunya lalu tubuhnya direbahkan sambil menindih tubuhku.

“Kamu bisa menikmatinya sayang ?” Bisik mas Yanto sambil mencium bibirku dan mengecup-ngecup pipi serta leherku “Aku belum keluar lhooo…”
“Enak sekali mas, benar-benar merupakan pengalaman yang sama sekali baru” Jawabku sambil membalas ciuman dan kecupannya.

“Mas mau minta Syeni ngapain supaya mas bisa keluar ?” Aku menawarkan bantuan agar mas Yanto bisa ejakulasi.

Mas Yanto minta kami merubah posisi dengan aku ada di atasnya tanpa melepaskan penis dari vaginaku terlebih dahulu. Akhirnya sambil berciuman kami berguling di ranjang sampai posisi kami berbalik di sisi lainnya. Aku lihat bed cover tempat kami bersetubuh sebelumnya sudah basah oleh cairan vaginaku sehingga meninggalkan noda yang cukup lebar.

“Ahhhh ….” Aku mendesah pelan saat payudaraku dicium dan diremas oleh mas Yanto.

Dengan lahap putting payudaraku di hisap-hisapnya, sedangkan payudaraku yang lainnya di remas-remas dengan tangannya. Payudaraku sangat besar, sehingga telapak tangan mas Yanto yang sudah lebarpun hanya bisa meremas tidak sampai setengah bagiannya.

Sambil menikmati permainan mas Yanto pada payudaraku dalam kondisi setengah tengkurap aku mulai bergerak memaju mundurkan pinggulku untuk menggesekan penis Yanto dalam lubang seggamaku.

“Ohhhhh….shhhhh…” Aku kembali mendesah menikmati hasil dari pergerakanku sendiri.

Makin lama aku aku bergerak makin cepat dan diimbangi oleh mas Yanto dengan gerakan pinggulnya yang menekan penisnya makin kedalam saat gerakan mundurku membuatku menjerit-jerit nikmat.

“AAAAHHHH ….AHHHHH…..AHHHHHH ….AAmmmpppphhhhhh” Jeritanku kadang disumpal mas Yanto dengan ciumannya, mungkin dia khawatir jeritanku “mengganggu” tamu-tamu lain.

Aku kemudian diminta untuk mengambil posisi dengan badan yang lebih tegak seperti sedang menaiki kuda sehingga gerakanku sekarang adalah naik turun. Mas Yanto tetap mengimbangiku dengan menaikkan pinggulnya untuk menyambut setiap gerakan turunku yang membuat seolah penisnya menancap dalam-dalam tembus sampai jantungku. Belum lagi aktivitas tangannya yang meremas payudaraku, mempermainkan putingnya atau mempermainkan kelentiku.

“Mass…enak mashhh…. Kontolnya enak sekali….mashhh kontolnyaaaahhh”

Aku meracau dengan pilihan kata-kata yang sudah tidak terkontrol lagi. Maklum sebagai orang yang berasal dari keluarga cina totok, aku hanya bergaul dengan buruh pribumi level bawah di toko atau perusahaan kami yang pilihan bahasanya sering kali kasar.

“Ohhhh….ohhhhh…ohhhhh….ohhhh…..”

Gelombang orgasme terasa mulai muncul lagi sehingga aku mulai mempercepat gerakanku. Butir-butir keringat mulai muncul di sekujur tubuhku membuat tubuhku menjadi kuning berkilatan. Rambutku yang asalnya panjang terurai sampai ke punggung mulai acak-acakan menutupi sebagian mukaku sampai ke dadaku.

“Mass….aaakkkuuu udaaah mau dappaaatthhhh …..”

Teriakku dengan tubuh mulai bergetar karena diterjang gelombang orgasme yang begitu nikmat.

“Syeniii….saya juga akan keluarrrr ….” Sambut mas Yanto sambil menahan pinggulku dibawah dan dia sendiri melentingkan tubuhnya untuk membuat penisnya tertancap dalam-dalam.
“Ouuhhhhh …keluarkan semua pejunya masshhh ….untukkuu…..” Keluarnya air mani di dalam tubuhku seperti bonus bagi kenikmatan sebelumnya.

SROOOOTTT….SROOOTTT ….SROOOTTTT ….SROOOTTT….SROOOOTTT …srrrt …srrttt…srttt
Lima semprotan air mani yang kuat aku rasakan membanjiri rahimku diikuti beberapa semprotan kecil sesudahnya.

Untuk sejenak aku seperti tidak sadarkan diri, tidak ada yang bisa aku ingat selain kenikmatan puncak yang sedang aku rasakan sekarang. Orgasme yang dibarengi dengan semprotan air mani mas Yanto merupakan orgasme pamungkas yang sempurna bagiku.

Streaming Bokep Viral Gratis

Setelah berahiku mulai reda badanku ambruk di atas tubuh mas Yanto yang segera memelukku dengan mesranya. Rambutku yang acak-acakan dirapikannya dan kemudian menciumi aku dengan hangat.

“Syeni, kamu sangat luar biasa …. Saya benar-benar dipuaskan oleh kamu” Bisik mas Yanto kepadaku dengan suara yang mesra.
“Mas Yanto juga hebat sekali…aku sangat menikmati ijutannya bikin ketagihan” Jawabku malu-malu dengan nafas masih belum teratur.
“Apalagi semprotan pejunya juga sangat enak, nikmat sekali ….” Lanjutku sambil tersenyum manis.
“Kamu mau aku cariin pil anti hamil untuk berjaga-jaga ?” Mas Yanto berbalik tanya seperti teringat sesuatu setelah aku bicara soal semprotan air maninya di dalam tubuhku tadi.
“Ga usah mas, malah lebih baik kalau aku bisa punya anak dari mas …” Kataku manja hingga jadi malu sendiri dan membenamkan mukaku di dadanya.

Mas Yanto kemudian mengangkat mukaku dan memandangku dengan lembut tapi terlihat serius “Syeni kamu pikirkan baik-baik dulu, jangan sampai omongan kamu itu hanya bawaan emosi karena kita habis bercinta”

“Tapi saya tidak keberatan kalau Syeni memang ingin dibuahi dengan benihku “ Lanjut mas Yanto

Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya karena tekadku sudah bulat, bahkan sebelum pergi ke sini aku memang sudah bertekad untuk punya anak dari mas Yanto saja dari pada dibilang tidak subur oleh keluarga kokoku.

“Aaaahhhhhhhhhhhhhh ….” Aku kembali mendesah saat mas Yanto melepas penisnya yang mulai lunak kembali.

Dia kemudian mengambil handuk kecil dari kamar mandi yang sudah di beri air hangat, dengan lembut dibasuhnya vaginaku dengan handuk hangat tadi sampai bersih baru dia membersihkan penisnya sendiri. Setelah membuka bed cover yang basah oleh keringat kami dan cairan vaginaku, kami berbaring kembali di ranjang dengan tetap bertelanjang bulat. Saat itu kami pergunakan untuk “lebih mengenal” perabotan masing-masing yang sebelumnya dipergunakan.

Bulu vaginaku yang hitam tipis dan berbentuk pohon palm merupakan favorit mas Yanto selain kelentitku yang panjang. Mas Yanto juga bisa menebak bahwa aku udah pernah hamil lebih dari dua bulan sebelum digugurkan hanya dari bentuk putingku yang memang sudah membesar dan berwarna lebih gelap saat aku masih perawan. Aku hanya bisa mengiyakan dan minta maaf karena tidak berterus terang sebelumnya sambil jantungku jadi berdebar takut perasaan mas Yanto jadi berubah terhadapku. Mas Yanto ternyata tidak marah, hanya dia berpesan kalau memang ingin serius tentang dihamili olehnya, maka dia tidak ingin aku menggugurkan kandungannya lagi.

Saat aku bertanya mengenai kenapa penisnya berbeda dengan penis-penis yang pernah aku kenal apakah ada hubungan dengan ras. Dia bilang perbedaan utama adalah karena sebagai muslim penisnya sudah disunat sejak kecil sehingga pertumbuhannya berbeda dengan penis-penis yang tidak disunat atau disunat setelah dewasa. Penis cowok-cowokku memang ujungnya tertutup kulit saat sedang tidak berereksi sedangkan kepala penis mas Yanto langsung terbuka dengan lekukan miring dilehernya sehingga menjadi batas yang jelas dengan batang penisnya.

Aku coba kulum penis mas Yanto sampai berereksi lagi sehingga sekarang aku bisa melihat dari dekat benda yang tadi membuatku meraung-raung kenikmatan. Tanpa sadar aku terhanyut untuk menghisap dan menjilati kepala penis mas Yanto sampai mas Yanto akan mendapat ejakulasi lagi. Dia minta aku untuk menelan seluruh air maninya dan tentu saja aku mau melakukannya dengan senang hati walaupun sebelumnya aku tidak pernah mau kalau disuruh melakukannya oleh cowokku yang pertama dan juga Kokoku.

Mas Yanto bukan hanya sekedar berbeda rasa penisnya, tapi juga berbeda dalam gaya bercintanya yang selalu mengutamakan kepuasanku terlebih dahulu. Dia juga membuat aku tetap punya harga diri walaupun hanya sebagai pacar gelapnya atau wanita simpanannya. Padahal selama ini aku selalu diperlakukan tak lebihnya sebagai obyek pemuas syahwat bagi cowok-cowok yang meniduriku. Pada saat aku memang membutuhkan hal itu tidak terlalu terasa, tapi sangat menyakitkan pada saat mereka membutuhkanku karena umumnya mereka tidak mau tahu apakah aku sudah siap dipenetrasi atau tidak.

Selama di Singapore kami bercinta sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari, saat bercinta di pagi hari kami sepakat untuk mengeluarkan air maninya di luar supaya saat diperiksa di klinik tidak masuk ke dalam medical recordku. Tapi untungnya metoda terapi mereka tidak melarang aku bercinta selama menjalankan pengobatan.

Beberapa teknik bercinta kilat juga kami coba praktekkan walaupun sebenarnya tidak perlu kalau melhat situasi selama kami di sana, tapi mas Yanto yakin bahwa setelah kembali ke Bandung kesempatan untuk bercinta memang akan sangat terbatas. Bercinta di mobil atau di motel-motel short time akan menjadi sering kami lakukan dan mas Yanto ingin memastikan bahwa aku bisa mencapai orgasme sedikitnya satu kali.

Sesaat setelah mendarat di bandara Cengkareng, mas Yanto kembali mengajakku bercinta di hotel Bandara sebanyak dua kali untuk memastikan pembuahanku dengan benihnya karena saat itu aku memasuki fase masa suburku sebelum akhirnya kami pulang dengan menumpang travel yang berbeda. Begitu aku sampai rumah Koko langsung menyetubuhiku tanpa memperdulikan apakah aku sedang kelelahan atau tidak. Tiga malam selanjutnya seperti siksaan bagiku karena Koko terus menerus ingin menyetubuhiku, katanya untuk memanfaatkan masa efektif terapi yang aku jalani.

Akhirnya memang aku hamil dan naluriku meyakini bahwa benih jabang bayiku adalah mas Yanto bukan suamiku. Aku dan mas Yanto masih sering bertemu untuk bercinta sampai kandunganku berusia 8 bulan, pengelola motel sering memandang kami dengan heran melihat ada wanita hamil besar masih sewa short time di motelnya dia. Walaupun begitu keluarga suamiku menjadi sangat gembira dan tidak ada kecurigaan sama sekali bahwa benih cucunya berasal dari orang lain … mitra bisnis suamiku sendiri.